Friday, July 15, 2011

A-Z Flowers for You

A-Z Flowers Meaning for You

APH ©Hidekaz Himaruya

Pairing: Sweden x fem!Finland (gak suka ya gak usah baca, apalagi ngeflame)

Warning: OOC, gombal, beda-beda situasi tidak berkaitan, AU. Don't like don't read

.

.

.

Anemone [Forsaken]

Hati Tiina merasa teriris-iris ketika tanpa sengaja melihat Berwald sedang memandangi Halldora yang notabene merupakan mantan pacar Berwald beberapa tahun lalu. Memang Berwald jarang membicarakan mantannya itu—tetapi melihat Berwald memandanginya hati Tiina sangat perih dan merasa terabaikan.

Berwald menatap kekasih hatinya dengan wajah bingung. "Ada apa?" tanyanya pelan. "Ada masalah?"

Tiina menunduk lemah. "Tidak apa-apa. Aku hanya merasa terabaikan."

—00—

Baby Breath [Innocence]

"Bolehkah aku menamai dia Bloddy Hanatamago?" Tiina bertanya dengan nada riang ketika menemukan anak anjing putih di sekitar rumahnya. "Aku sudah mencari pemiliknya kemana-mana tetapi aku tidak menemukannya—jadi buatku saja, moi."

Berwald berjengit mendengar nama pilihan Tiina. "BLODDY HANATAMAGO!"

"Ber tidak suka nama yang aku berikan?" tanya Tiina dengan wajah polos. "Akan kucari nama yang lain—yang jauh lebih bagus. Nama itu pasti mengerikan menurutmu."

Berwald membatin dalam hati, mengapa Tiina begitu polos. Kepolosan Tiina sering kali membuat Berwald luluh tanpa sadar.

—00—

Calla Lily [Magnificient Beauty]

Bagi Berwald, boleh saja banyak wanita cantik mengelilinginya seperti sekumpulan lebah tetapi baginya Tiina adalah gadis yang paling cantik—kecantikan alami yang tidak akan pernah pudar selamanya karena kecantikan yang berasal dari dalam hati. Ketulusan yang berada di dalam hati Tiina dalam menghadapi dirinya yang sama sekali sulit dimengerti oleh orang lain.

Begitu juga dengan Tiina yang menganggap Berwald adalah pria yang tepat untuknya pada saat ini. Pria yang mau memahaminya walau tidak ditunjukkan secara terang-terangan tetapi Tiina bisa merasakannya secara utuh.

Itu semua karena kecantikan yang berada di dalam diri mereka masing-masing yang saling bertaut. Kecantikan yang tidak biasa tetapi mendatangkan kebahagiaan bagi yang merasakannya.

—00—

Dandelion [Faithfullness]

Ketika Tiina akhirnya dibawa oleh Ivan Braginski karena Swedia kalah dari Rusia, Berwald akhirnya mengambil Halldora dari Mathias dengan paksa. Tetapi ia sama sekali tidak pernah bisa menganggap Halldora sebagai pengganti Tiina.

Karena Tiina adalah cinta pertama dan terakhir untuknya.

—00—

Eremurus [Endurance]

Tiina tidak bisa mengungkapkan betapa besar rasa terima kasihnya pada Berwald yang rela menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk tinggal bersamanya sekaligus melindunginya. Ia tidak pernah berpikir untuk meninggalkan Berwald sekalipun terkadang tatapan tajam Berwald menakutinya.

Lagipula, hidup bersama Berwald menyenangkan dan ia tidak bisa membayangkan bagaimana Tiina bisa hidup tanpa Berwald, itu akan jauh lebih sulit lagi.

—00—

Fern [Shelter]

Seumur hidupnya, Berwald tidak pernah melindungi seseorang yang berarti untuknya. Ia sama sekali tidak memiliki orang tersebut.

Sampai Tiina masuk ke dalam kehidupannya dan memberi warna baru untuknya. Tiina yang tanpa beban dan ceria membuat Berwald ingin menjadikan dirinya sebagai batu sandaran yang kokoh untuk Tiina.

Menjaga gadis Finlandia itu agar tidak kehilangan keceriaan yang muncul di wajahnya dan melindunginya dari lubuk hati yang paling dalam.

.

.

.

"Ber tidak usah melakukan hal itu untukku, moi," Tiina berkata ketika Berwald melindunginya dari serangan binatang buas di hutan. "Ber yang harus aku obati daripada aku."

"Luka ini tidak apa-apa," kata Berwald, menahan rasa sakit di lengan kirinya akibat serangan binatang buas.

Tidak perlu Tiina merasa kasihan kepadanya, karena ia terlahir untuk melindungi orang yang ia cintai. Hanya Tiina seorang.

Forget-Me-Not [True Love]

"Kumohon, jangan lupakan aku, moi!" seru Tiina lantang dari kejauhan. "Aku akan kembali!"

Berwald memandang Tiina yang kini berada di samping Ivan dengan tatapan sedih yang mendalam. Salju lebat benar-benar ia rasakan—dingin dan nyaris membekukan urat syarafnya akibat kepergian Tiina yang sama sekali tidak diinginkannya.

—00—

Geranium [Comfort]

"Kau tahu, Ber. Aku merasa nyaman ketika berada di dekatmu saat ini. Mungkin memang terdengar aneh untukmu, tetapi percayalah bahwa itu yang aku rasakan. Jadi kumohon jangan cemburu pada Eduard. Aku dan Eduard hanya teman biasa," Tiina menenangkan Berwald yang menunjukkan indikasi cemburu terhadapnya karena setiap hari Tiina sering bermain bersama Eduard.

—00—

Hyacinth, Purple [Forgive Me]

Pada suatu ketika, Berwald dan Tiina saling mendiamkan satu sama lain karena kesalahan kecil yang sebenarnya diperbuat oleh tetangga mereka. Ujung-ujungnya adalah Tiina mogok bicara selama berhari-hari.

Berwald ingin minta maaf kepada Tiina tetapi sayangnya ia sendiri juga gengsi untuk mengatakannya pada Tiina.

"Tiina."

Tiina masih diam, matanya memandang ke arah lain. Masih marah kepada Berwald yang menuduh Tiina menyimpan barang jebakan di kamar Berwald.

"Ledsen—maaf."

Hyacinth, Yellow [Jealousy]

"Ber!" bentak Tiina kesal ketika melihat Eduard lari tunggang langgang karena Berwald menatap Eduard dengan tatapan tajam. "Jangan menakuti Eduard seperti itu, moi."

Berwald mendengus kesal. "Biarkan saja dia."

"Terus kenapa, kalau begitu?" tanya Tiina penasaran. "Tidak baik seperti itu, moi."

—00—

Iris, Yellow [Passion]

Setiap Tiina berada di dekatnya, gairah yang dimiliki Berwald membara bagaikan bara api yang semakin lama semakin besar.

Satu hari, ia masih bisa mengendalikannya dengan berbagai cara.

Satu minggu, masih sama seperti sebelumnya.

Satu bulan, ia mulai lepas kendali dan menunjukkan gairah cintanya kepada Tiina secara gamblang.

Ivy [Friendship]

"Kalau Ber mau. Aku mau jadi temanmu," kata Tiina lembut dan mengulurkan tangannya pada Berwald yang saat itu sedang terluka. "Aku tidak peduli akan masa lalumu—aku hanya ingin berteman denganmu."

Dengan ragu-ragu Berwald membalas uluran lembut Tiina. "Tack sa mycket."

—00—

Jasmine, Spanish [Sensuality]

Hampir setiap malam, Berwald membayangkan hal yang tidak-tidak mengenai Tiina. Melihat Tiina berada di sekitarnya saja sudah merusak kewarasan Berwald perlahan-lahan. Bagai dicekoki obat bius secara perlahan-lahan.

"Ber, mengapa wajahmu merah padam seperti itu ketika melihatku?" tanya Tiina heran. "Ada sesuatu yang salah denganku?"

—00—

Lilac [First Love]

Bersama Tiina, Berwald merasakan cinta yang membuatnya melayang ke awang-awang. Memang dulu ia pernah berpacaran dengan Halldora tetapi bersama Tiina-lah ia merasakan bagaimana cinta yang sesungguhnya untuk pertama kali.

"Ada seseorang yang dulu pernah kamu cintai, Ber?" tanya Tiina dengan nada menyelidik. "Sebelum denganku pasti Ber pernah berpacaran dengan orang lain, bukan."

Tiina memang benar—tetapi dulu Berwald melakukannya tidak ada rasa cinta yang mendalam seperti ia bersama Tiina sekarang ini.

Lily White [Innocence]

Untuk Berwald, bunga lily putih adalah bunga yang identik bagi Tiina. Bunga lily putih adalah bunga nasional negara asal Tiina sekaligus mencerminkan kepribadian Tiina yang sesungguhnya. Ceria sekaligus polos seperti anak kecil yang tidak berdosa.

"Wah, bunga lily putih adalah bunga kesukaanku!" seru Tiina senang ketika Berwald memberikan satu buket bunga lily putih pada hari Valentine. "Kiitos!"

Berwald tersenyum kecil melihat ekspresi Tiina. Tiina yang tersenyum dengan memegang satu buket lily putih terlihat pantas. "Aku senang," katanya dan mengelus rambut Tiina dengan lembut.

Sejak saat itu, Berwald selalu memberikan bunga lily putih kepada Tiina setiap hari Valentine sebagai tanda cinta Berwald terhadap Tiina.

—00—

Mimosa [Sensitivity]

"Ber, mengapa sedih? Apa ada sesuatu di tempat kerja, moi."

Berwald menundukkan kepalanya dan ia tidak berani memandang Tiina sedikitpun. Diam dalam ketakutannya sendiri.

"Aku tidak apa-apa," gumamnya lamat-lamat. "Pergilah!"

Tiina memeluk Berwald pelan, merasakan kesedihan Berwald di dalam hatinya. "Tidak usah sedih. Jika butuh teman cerita, aku akan siap mendengarkan."

—00—

Nightshade [Truth]

"Katakan sesuatu, Ber. Jangan membuatku gila seperti ini, moi!" raung Tiina. "Aku tahu ini bukan urusanku, tetapi aku berhak tahu yang sesungguhnya. Siapa itu Halldora?"

"Haruskah aku mengatakan itu lagi?" balas Berwald dingin, menatap Tiina tajam. "Itu penting?"

Tiina kesal dengan jawaban Berwald yang seperti itu. Mathias berkata pada Tiina bahwa dulu sebelum Berwald menjalin hubungan dengan Tiina, ia sempat berpacaran dengan Halldora dalam jangka waktu yang cukup lama. Itu membuat Tiina panas hati dan cemburu.

"Sudahlah, kalau tidak mau jujur kepadaku, moi."

Tiina menjauh dari Berwald dan keluar dari ruangan tersebut. Membanting pintunya keras-keras.

Setelah itu, Berwald menyesali tindakannya sendiri sekaligus sedih mengapa Tiina sama sekali tidak mempercayai cintanya sedikitpun. Mantan hanyalah masa lalu—bukankah ke depan ia sudah memiliki Tiina yang ia cintai dengan sepenuh hati dan segenap perasaannya yang mendalam.

—00—

Olive Branch [Peace]

"Ber—rasanya aku damai ketika bersamamu. Ya, sangat damai," gumam Tiina setengah mengantuk dan bersandar di bahu Berwald. "Seandainya waktu terus seperti ini."

—00—

Pansy [Loyalty]

Berwald bersumpah di hadapan Tuhan bahwa ia akan terus setia pada Tiina Vainamoinen yang kini telah menjadi istri sahnya.

Tidak, ia akan terus setia kepada Tiina sekalipun Tiina sudah tidak ada di dunia ini lagi.

Pear Blossoms [Affection]

Ia tidak pandai berkata-kata dan yang ia lakukan hanyalah memberi perhatian kepada gadis yang ia cintai dengan caranya sendiri.

Walau terkadang perhatian tersebut sama sekali tidak dipahami Tiina.

—00—

Quince [Temptation]

Satu-satunya godaan terbesar yang sama sekali tidak bisa ditahan oleh Berwald adalah memiliki Tiina seutuhnya.

Godaan yang terlalu manis untuk dilewatkan begitu saja.

—00—

Rose [Perfection]

Orang boleh saja bilang bahwa Tiina terlalu jelek untuk dirinya. Untuk Berwald, hal itu sama sekali tidak berlaku di dalam kehidupannya. Baginya, Tiina adalah sosok yang sesuai dengan dirinya bahkan terkadang Berwald berpikir bahwa sebenarnya ia sendiri tidak layak bersama Tiina karena ia bukan seseorang yang pandai berkata-kata dengan baik."

"Apa aku sesuai untukmu?" Berwald bertanya dengan sedikit ragu-ragu.

Tiina tampak bingung tetapi beberapa saat ia mengangguk riang. "Kau sudah tahu jawabannya, moi."

—00—

Snowball [Bound]

Ikatan Berwald dan Tiina begitu kuat bagaikan tali yang tidak pernah putus. Membuat banyak teman-temannya merasa iri dengan kedekatan mereka berdua.

"Apa sih rahasia kedekatan kalian berdua?" tanya Elizaveta dengan tatapan jahil. "Beri tahu kami semua, dong."

Tiina mengedipkan sebelah matanya pada Elizaveta. "Itu rahasia."

—00—

Tuberose [Dangerous Pleasure]

"Tiina. Bercin—."

Kata-kata Berwald terputus dan wajahnya merah bagaikan tomat, lalu ia memalingkan wajahnya ke arah lain. "Tidak ada apa-apa."

"Ada apa, Ber? Ada sesuatu yang ingin dikatakan?"

Dalam hati Berwald mengutuk diri sendiri. Gara-gara melihat Tiina memakai baju tipis, pikirannya melayang kemana-mana. Bahkan hampir saja ia mengajak Tiina untuk bercinta dengan dirinya.

"Sudah kubilang tidak ada apa-apa," Berwald menggeram marah. Bukan karena marah pada Tiina melainkan ketakutan jika hasrat terselubungnya diketahui oleh Tiina.

—00—

Vine [Intoxication]

Dibandingkan dengan minuman beralkohol, Tiina jauh lebih memabukkan sekaligus memberinya kenikmatan mendalam yang amat manis.

Tidak perlu ia pergi ke bar seperti kebanyakan pria, cukup ada Tiina berada di sisinya.

—00—

Wisteria [Welcome]

"Selamat datang kembali, moi. Aku senang Ber pulang dengan selamat tanpa kurang suatu apapun!" Tiina berkata dengan nada lembut dan memeluk Berwald.

—00—

Xeranthemum [Cheerful]

Tiina selalu bersikap ceria pada setiap orang, sekalipun orang tersebut berniat macam-macam terhadapnya.

Mungkin keceriaan yang Tiina miliki membuat hati Berwald luluh.

—00—

Yew [Sorrow]

Bagi mereka berdua, masa lalu yang kelam sama sekali masalah karena yang terpenting adalah sekarang ini. Menjalani hidup dengan penuh kebahagiaan.

—00—

Zinnia, White [Goodness]

"Kau tahu mengapa aku memilihmu, Ber," goda Tiina dan menjentikkan hidung Berwald. "Karena bagiku kau memiliki kebaikan yang tersembunyi tetapi bisa kurasakan secara penuh."

Ya, begitu juga denganmu, Tiina.

FIN

No comments:

Post a Comment