Thursday, January 19, 2012

One Little Girl

Severina Louriceiras memandang anak perempuan semata wayangnya yang bernama Daniella dengan tatapan pasrah. Ini baru pertama kalinya untuk Severina kembali ke Swedia setelah lima tahun lebih tinggal di Madrid, sejak pernikahannya dengan Luis Fernando Louriceiras. Bukannya dia bercerai dengan suaminya yang bernama Luis Fernando yang berasal dari Macau tetapi karena Severina merasa tidak enak pada orangtuanya yang sering mengunjungi tempatnya. Luis bahkan mengusulkan untuk mengajak Daniella yang baru berusia lima tahun untuk ikut serta dengan Severina dan akan menyusul mereka beberapa hari kemudian.





Severina merasa senang karena bisa membawa Daniella ke rumah asalnya ketika masih anak-anak dengan harapan Daniella bisa mengenal keluarga besarnya. Daniella mirip dengan Severina kecuali kulitnya yang kecoklatan khas wanita latin dan rambut hitam megar dan warna mata Daniella berwarna ungu muda, mirip dengan Tiina Oxenstierna dan Niina Miguel, sepupu Severina yang satu relasi dengan ibunya.



“Berwald olhar dos vampiros espumantes,” kata Daniella tanpa malu-malu ketika bertemu dengan kakeknya pertama kali. Lebih tepatnya Daniella merasa heran karena kakeknya berwajah seram serta tatapan yang diberikan kepadanya ditambah dengan tubuh Berwald yang tinggi besar seperti raksasa dan kulit pucat seperti vampir yang ditontonnya di film Twilight.



Itu kata yang terucap, Tiina memandang Severina dan Daniella dengan tatapan bingung. “Apa yang cucuku katakan?”

Severina tertawa gugup dan menggaruk-garuk kepalanya. “Katanya Papa seperti sparkling vampire. Maaf—“





Wajah Berwald berubah menjadi poker face mendengar apa yang dimaksud oleh cucunya tersayang. “Du lär inte hennes svenska eller finska?” (Kamu mengajarkan dia bahasa Swedia atau Finlandia)





“Ledsen, pappa, Jag kan inte eftersom—“ (Maaf, saya benar-benar tidak bisa)





“—dum spelare.” (karena pemuda bodoh itu)



Severina menghela nafas panjang, sedih rasanya ketika Berwald tidak merestui pernikahannya dengan Luis karena reputasi pria itu tetapi pria itu berubah banyak lima tahun belakangan ini. Luis menjadi lebih baik, penyayang terhadap keluarga. Alih-alih berjudi, Luis membuka tempat kasino terbesar di Macau dan Brasil sehingga kasino yang dibangun Luis semakin terkenal dan kokoh.



“Ber, jangan bicara begitu pada Severina,” sela Tiina ketika melihat wajah Severina yang tampak muram dan menatap Daniella dengan lembut. “Berwald tidak seperti sparkling vampire tetapi dia pria paling tampan sedunia yang pernah aku temui.”





Daniella menatap Tiina dengan tatapan bingung. “Eu não posso falar da Suécia ou algo assim, pode falar com a avó Inglês?” (Aku sama sekali tidak bisa bahasa Swedia, bisakah kalian berkata dalam bahasa Inggris)



“Daniella, jangan mengerjai Mama Tiina dan Papa Berwald!” kata Severina tegas.



“Baiklah,” keluh Daniella dengan bahasa Inggris yang masih tercampur dengan bahasa Portugis. “Aku bisa bicara dengan bahasa Inggris, tadi aku hanya iseng saja pada Kakek dan Nenek. Aku memang suka mengerjai orang dengan cara seperti itu. Asal kalian tahu, aku sama sekali tidak mengerti bahasa Suecia atau apapun namanya. Bahkan aku lupa nama gadis mamãe.”



"Oxenstierna," kata Severina, setengah kehabisan kesabaran. "Jangan bilang kamu lupa bagaimana cara mengejanya."



"Oxen?" tanya Daniella dengan tampang bego. "Bukannya itu rubah ya. Aku hanya bisa mengeja dengan kata ào kè sēn xiè ěr nà atau yang benar Ox-en-ste-air-na?"



Berwald bertambah facepalm mendengar cucunya memainkan marganya dengan sembarangan. Dalam hati Berwald bersumpah akan menjadikan pemuda Louriceiras itu menjadi sustromming jika pemuda itu berani menginjakkan kaki di rumah keluarga Oxenstierna.



"Sudahlah," ucap Severina menghela nafas. "Kamu memang seperti ayahmu. Senang mengerjai orang lain dengan bahasa."





FIN

1 comment:

  1. akhirnya... (=ヮ=)೨
    kaka hebat nulis fanfic nya!
    lanjut lah kak!! ini bagus sekali! ((enak kah di sweden?))

    ReplyDelete